Senin, 03 Oktober 2016

Fenomena Aneh Ditemukan di Dekat Kawasan 'Akhir Dunia'

Permukaan tanah lunak, yang mirip trampolin saat diinjak, terungkap keberadaannya di tundra terpencil di Belyy Island, Siberia utara, di perairan Laut Kara, dekat Semenanjung Yamal -- yang berarti 'akhir dunia' dalam bahasa penduduk asli Nenets.



Setidaknya 15 'kantong gas' yang ditemukan di kepulauan Arktik (Kutub Utara) tersebut. Masing-masing berdiameter sekitar 1 meter.

Keberadaan kantong gas di bawah tanah beku (permafrost) tak hanya menambah daftar keganjilan di wilayah tersebut, tapi juga menjadi peringatan yang mengkhawatirkan bagi penduduk Bumi.

Para peneliti yang melakukan ekspedisi tersebut kemudian menyingkirkan lapisan tanah berumput di atasnya. Berdasarkan pengukuran, konsentrasi karbon dioksida yang dilepaskan sekitar 20 kali di atas normal. Sementara, kadar metana (CH4) bahkan 200 kali lebih tinggi.

"Saat kami melepas lapisan rumput dan tanah, gas keluar dari sana seperti air mancur," kata tim peneliti Rusia, seperti dikutip dari Siberian Times, Sabtu (23/7/2016).

Berdasarkan teori awal, hal itu disebabkan suhu terik musim panas telah melelehkan tanah beku dan memicu gas-gas yang telah lama beku akhirnya lepas.

Video tentang fenomena tersebut menampilkan bagaimana tanah di bawah kaki ilmuwan membal, mirip trampolin.

Deskripsi lainnya yang menggambarkan permukaan tundra di zona permafrost yang terletak 765 kilometer di Lingkaran Arktik itu mirip gelembung (bubble) atau bergetar.

"Rasanya seperti jeli," kata salah satu peneliti, menurut sebuah siaran oleh Vesti Yamal. "Kami belum pernah menemukan hal seperti ini sebelumnya.
Seorang ilmuwan, yang namanya tak tertera dalam rekaman tersebut kemudian mengeluarkan peringatan. "Gelembung yang tampak di zona permafrost adalah sebuah alasan serius untuk dikhawatirkan," kata dia.

Sebab, sang ilmuwan menambahkan, bisa jadi hal tersebut akan membawa konsekuensi yang tak bisa diprediksi.

Para peneliti terus menginvestigasi kantong mirip jeli, yang juga mengandung air yang tak beku.

Ilmuwan lainnya, yang terlibat dalam penelitian tersebut, Alexander Sokolov mengaku bahwa ia kali pertama menyaksikan fenomena tersebut pada musim panas tahun lalu selama ekspedisi di pulau terpencil di Siberia tersebut.

"Kami tidak mengetahui tentang gelembung-gelembung itu sebelum ekspedisi," kata Sokolov dari Ural Department of the Russian Academy of Sciences.

Dia menceritakan, timnya berjalan kaki setiap hari, menempuh jarak jauh, sebelum menemukan gelembung itu.

"Saya sudah bekerja di area Yamal selama 20 tahun, sejumlah rekan saya bahkan sudah ada di sini lebih lama, dan baru kali ini saya menemukan hal seperti itu," kata dia.

Sehari setelah menemukan gelembung pertama, Dr Sokolov menambahkan, timnya kemudian menemukan yang lainnya.

"Seperti terlihat dalam video, kami memecahkannya, dan udara dengan cepat keluar dari sana," kata dia. "Tak ada bau, juga tak ada cairan yang keluar. Kami kemudian kembali ke kamp dan mendiskusikan fenomena tersebut dengan para kolega. Kami kemudian memutuskan untuk menemukan gas apa yang keluar dari sana."

Menggunakan instrumen penganalisis gas yang bernilai 7 juta rubel atau Rp 1,4 miliar, diketahui adanya kandungan dua gas rumah kaca -- karbon dioksida dan metana.

"Penganalisa gas menunjukkan salah satu gas memiliki konsentrasi puluhan kali lebih tinggi dari normal, lainnya bahkan ratusan kali di atas wajar."

Pengukuran puncak menunjukkan kandungan CO2 mencapai 7750 ppm. Sementara CH4 mencapai 375 ppm.

Dr Sokolov yakin, pemanasan global ada di balik fenomena tersebut. "Ada kemungkinan panas luar biasa selama 10 hari bisa memicu mekanisme yang mencairkan level terluar permafrost dan melepaskan sejumlah gas," kata dia.

Para ahli geologi menduga, mungkin telah terjadi kebocoran gas dari bawah tanah. Namun, menurut Sokolov itu tak mungkin. Sebab, permafrost yang lebih padat (solid) tetap utuh di bawah gelembung tersebut.

Alexander Sokolov menambahkan, ia yakin, gas keluar dari bawah permukaan permafrost hingga kedalaman 1 meter.

Ia lebih mengkhawatirkan akibatnya. "Ini adalah bukti, bagi mereka yang amatir sekalipun, bahwa hal tersebut adalah peringatan yang serius. Ke depan kami akan melakukan studi lebih lanjut terkait gelembung-gelembung tersebut," kata dia. "

Kawah Menganga di Kawasan 'Akhir Dunia'

Para ilmuwan telah memperingatkan potensi malapetaka akibat pemanasan global yang mengarah pada pelepasan gas-gas berbahaya dari tanah Arktik ke atmosfer.

Bisa jadi apa yang gelembung yang ditemukan di Belyy Island adalah bagian dari proses tersebut.

Di sebelah selatan pulau tersebut, di Semenanjung Yamal dan Taimyr, para ilmuwan secara aktif mengobservasi sejumlah kawah yang mendadak terbentuk di permafrost.

Saat kawah-kawah lebar kali pertama terlihat di Semenanjung Yamal -- yang dalam bahasa lokal disebut kawasan 'akhir dunia' -- sejumlah teori aneh berseliweran.

Ada yang menduga lubang tersebut bikinan UFO, pintu rahasia menuju kedalaman Bumi. Atau sejumlah orang mengira itu adalah situs uji coba senjata atau bekas tumbukan meteorit.

Kebanyakan ilmuwan kini meyakini, kawah-kawah tersebut tercipta akibat ledakan gas metana yang terkunci -- oleh suhu udara yang memanas di wilayah utara Rusia.

Teori utama terkait kawah di Yamal adalah, lubang menganga itu terbentuk oleh pingo, gundukan berbentuk kubah di atas inti es yang meledak akibat tekanan dari gas metana yang dikeluarkan oleh mencairnya lapisan es -- yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Professor Vasily Bogoyavlensky, dari Oil and Gas Research Institute, Moskow mengatakan baru-baru ini ada pengakuan terjadinya suara ledakan sebelum terbentuknya formasi kawah di Semenanjung Taimyr pada 2013.

Suara keras tersebut bisa terdengar dari lokasi yang jauhnya mencapai 100 kilometer. Salah satu penduduk bahkan mengaku menyaksikan kilatan cahaya di langit.

Kawah tersebut kali pertama dijumpai oleh penggembala rusa yang nyaris jatuh ke dalamnya. Sejak saat itu, ukuran lubang itu membesar hingga 15 kali selama 1,5 tahun kemudian.

Kini, kawah tersebut bisa saja menganga dengan diameter 70 meter. Namun, tak ada survei ilmiah yang dilakukan di wilayah terpencil tersebut, sehingga tak ada yang bisa memastikannya.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum

Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum - Memasuki usia satu hingga dua tahun biasanya anak mulai menolak makan. Pada usia tersebut anak mulai belajar mengenal lingkungan dan benda-benda sekitarnya karena aktivitas bermain lebih menarik ketimbang makan. Menghadapi anak yang sulit makan memang gampang-gampang susah. Dibutuhkan trik khusus untuk mengalihkan perhatian anak agar doyan dan tertarik makan. Buatlah kegiatan makan sebagai hal yang seru untuk dilakukan.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum
Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum

Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi.,M.Si mengatakan bahwa jika orangtua rajin mengenalkan anak pada bahan makanan yang akan ia konsumsi, dapat menarik perhatiannya untuk makan. Saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat 2 September 2016, Anna juga menambahkan bahwa membuat anak doyan makan salah satunya dengan membuat kegiatan yang menarik.

"Kenalkan si kecil pada boneka berbentuk buah karena suasana hatinya menjadi menyenangkan dengan memegang dan melihat langsung bahan makanannya. Atau ceritakan dongeng dengan mengambil bahan makanan sebagai tokoh-tokohnya," ujarnya.

Ditambahkannya, para orangtua juga bisa mengajak si kecil memasak sehingga ia bisa mengenal bahan-bahan makanan yang akan ia konsumsi. Selain itu, buat suasana yang menyenangkan dengan alat makan yang lucu maupun penataan makanan yang menarik.

"Alat makannya bisa yang lucu, jadi bikin anak makin semangat mau makan. Orangtua juga bisa berkreasi dengan penataan makanan yang menarik agar si kecil suka melihatnya," jelasnya. Kemudian, hal yang paling penting adalah orangtua harus bisa membuat si kecil merasa lapar. Dengan begitu ia akan dengan sendirinya makan secara lahap tanpa memilah bahan makanan semaunya.

"Buat anak membedakan kapan ia lapar dan kenyang dengan jadwal rutinitas makan yang rutin dan teratur, sehingga, jam makan yang sudah dijadwalkan itu akan membuat metabolisme tubuhnya merasa lapar. Nah, bisa juga ajak anak banyak beraktivitas sehingga energinya berkurang dan ada keinginan untuk makan karena lapar," kata dia.

Segala cara dilakukan orangtua untuk membuat anaknya sehat, salah satunya dengan memenuhi nutrisi dalam masa pertumbuhan si kecil. Namun, tanpa disadari ada kebiasaan buruk orangtua lewat cara pemberian makan kepada buah hatinya. Misalnya menyuapi anak sambil membiarkannya beraktivitas.

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi.,M.Si , seringkali orangtua menyampaikan cara yang salah ketika memberikan makan pada anak. Berikut beberapa cara pemberian makan yang kurang tepat yang sebaiknya dihindari oleh para orangtua.

1. Mencekoki anak makan sayur dan buah

Hindari hal ini agar anak tidak trauma dan akhirnya memilih untuk tidak mengonsumsi buah dan sayur. Karena, hal tersebut akan tercantum di memori sehingga membuatnya menjadi kenangan buruk.

2. Menyuapi dan sambil jalan

Ternyata, dengan menyuapinya, membuat anak jadi tidak memahami apa saja jenis makanan yang ada di piringnya. Terlebih jika sambil jalan, maka membuatnya menjadi tidak disiplin dan membuat ia tidak fokus untuk makan.

3. Sambil main dan nonton tv

Dengan membiarkan banyak mainan yang mengelilinginya selagi ia makan, membuat si kecil lebih memilih untuk bermain. Terlebih, konsentrasinya akan terpecah untuk nonton televisi dibanding untuk makan. Selain itu, makan sambil nonton televisi membuat anak sulit membedakan kapan ia lapar maupun kenyang.

4. Memperbolehkan makan apapun

Seringkali, orangtua akhirnya menyerah dan membiarkan anak makan sesuai keinginannya agar anak tidak kelaparan. Padahal itu akan membentuk sifat anak yang sesuka hatinya sehingga sulit untuk menuruti orangtua.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan Laperma Platinum adalah cara terbaik agar anak anda mau makan. Cobalah membelinya di laperma website. Anda akan melihat perubahan total pada pola makan anak anda.

Makhluk Laut Ini Akan 'Memakan Habis' Bangkai Kapal RMS Titanic

Sejak 1912, kapal Titanic tergeletak 3.800 meter di bawah permukaan Samudra Atlantik Utara setelah menabrak sebongkah gunung es dan tenggelam hingga menewaskan setidaknya 1.500 awak dan penumpang.



Karena letak tenggelamnya, bangkai kapal itu seakan terawetkan hingga akhirnya ditemukan pada 1985. Sudah lebih dari 30 tahun sejak penemuan tersebut, tapi para ilmuwan menduga bangkai Titanic tidak akan bertahan lama.

Dikutip dari The Vintage News, Senin (3/10/2016), lingkungan sekitar bertenggernya bangkai kapal mendukung terawetkannya Titanic.

Namun demikian, pada 2010 ditemukan adanya protobakteri di serpihan karat yang berasal dari situs Titanic di dasar laut.

Para ilmuwan memberi bakteri baru itu nama Halomonas titanicae sesuai dengan tempat temuan bakteri tersebut. Akan tetapi, bakteri baru itu mempercepat peluruhan bangkai kapal.

Kebanyakan perkiraan menyebutkan erosi total bangkai kapal itu pada 2030.

Ada sejumlah adaptasi evolusioner yang terjadi pada bakteri penyebab karat Titanic tersebut. Misalnya, bakteri itu menyesuaikan diri dengan salinitas air laut tempat hidupnya sehingga bisa menyintas kondisi bawah laut yang keras.

Bakteri tersebut bertahan hidup mengandalkan ectoine, suatu jenis zat osmolit yang dihasilkan oleh bakteri. Osmolit ini membantu menjaga keseimbangan cairan dan volume sel bakteria.

Dengan demikian, bakteri itu bisa menghadapi konsentrasi garam laut hingga 25 persen. Di tempat terbaringnya Titanic, salinitas air mencapai 3,5 persen sehingga tidak masalah bagi bakterinya.

Menurut para ilmuwan, peluruhan tidak dapat dihindari walau berlangsung amat perlahan. Tapi, karena posisi dan ketenaran kapal itu, RMS Titanic tidak mudah lekang dari ingatan dalam waktu dekat ini.

Pengakuan Aneh Mereka yang Mengklaim 'Dihamili' Alien

Manusia mungkin tak sendirian di jagat raya. Bisa jadi ada makhluk lain, termasuk yang cerdas, yang menghuni sisi alam semesta yang belum dijamah pengetahuan kita.



Meski demikian, belum ada bukti sahih dan meyakinkan tentang kunjungan makhluk ekstrateresterial ke Bumi.

Tapi, ada saja yang masih ada saja yang percaya dengan UFO atau alien. Bahkan, ada yang mengaku punya anak dari mereka.

Salah satunya, Bridget Nielsen. Perempuan berambut pirang punya penampilan yang menarik yang bisa memikat kaum adam. Namun, ia mengaku tak tertarik dengan manusia.

Perempuan 27 tahun asal Sedona, Arizona itu lebih suka memiliki hubungan asmara dengan alien berbentuk kadal. Nielsen mengaku menikmati kencannya yang dilakukan di sebuah 'pesawat antariksa'.

Aluna Verse dari Los Angeles, California juga mengaku mengalami hal serupa. Kekasihnya berbentuk reptil hijau.

Tak hanya menjalin hubungan beda dunia, Bridget dan Aluna mengklaim punya dari pacar alien mereka.

Bridget mengklaim punya 4 putra dan 6 putri dan mengaku punya kontak rutin dengan mereka. "Mereka (alien) tak hanya membawa anak-anak kami, tapi juga menciptakan ras hibrida untuk kebaikan manusia," kata dia. Sementara, Verse, seorang desainer gim komputer mengklaim punya tiga anak.

Kedua perempuan tersebut tergabung dalam Hybrid Children Community yang bermarkas di Amerika Serikat.

Kelompok tersebut memiliki tujuan untuk merekrut orangtua 'hibrida' -- yang mengandung atau membuahi anak dari pasangannya yang berasal dari luar Bumi.

Tujuannya, untuk mengembangkan 'evolusi' manusia menjadi sub-spesies baru yang akan mengambil alih Bumi. Konon, anak-anak 'hibrida' tersebut kini ditempatkan di sebuah pesawat antariksa raksasa, menunggu waktunya kembali ke Bumi.

Bridget mematok bayaran US$ 65 atau Rp 847 ribu untuk sekali sesi telepon, bagi para orangtua yang yakin memiliki anak-anak hibrida dan ingin terhubung dengan mereka. Ia menawarkan jasa sebagai 'perantara'.

Dalam situsnya, Hybrid Children Community juga mematok harga untuk sesi serupa, juga meminta donasi.

Organisasi itu mengklaim, ada jutaan orangtua hibrida di Bumi, yang dihamili alien -- lewat inseminasi buatan maupun hubungan seksual-- namun banyak dari mereka yang 'tak sadar'.

Komunitas ini didirikan oleh Sharon McCormick, perempuan berusia 60-an. "Sejak 6,5 tahun lalu saya mengetahui bahwa aku punya banyak anak hibrida, misiku dalam hidup adalah membantu menyebarkan pada dunia bahwa mereka adalah nyata, positif, dan penuh kasih. Juga untuk mendukung orangtua, saudara, juga kerabat dari para bocah luar biasa itu," kata dia seperti dikutip dari Express, Sabtu (1/10/2016).

Anggota kelompok itu percaya, para alien telah mengambil DNA mereka untuk menciptakan anak-anak yang menggabungkan karakteristik terbaik manusia atau alien selama beberapa tahun terakhir.

Kelompok yang lebih mirip sekte itu berencana untuk membangun properti di mana mereka bisa hidup bersama sekaligus menjadi tempat yang aman untuk anak-anak 'hibrida' berkunjung.

"Tempatnya akan jauh dari kota, di mana anak-anak dapat berkunjung, berjalan bebas, dan mengekspresikan diri," kata Nielsen. "Orang-orang mengatakan kami gila, tidak. Itu benar-benar terjadi pada kita.."

Terdengar aneh. Memang. Namun, tak hanya mereka yang percaya makhluk angkasa luar telah bekunjung ke Bumi.

Sejumlah pesohor mengaku pernah bertemu dengan alien, bahkan konon jadi korban penculikan mereka.

Orang Terkenal yang Percaya Alien

Dua presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter dan Ronald Reagan mengaku punya pengalaman ekstraterestrial.

Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh istri mantan Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama -- Miyuki Hatoyama.

Mantan artis, penari, dan penyanyi di teater perempuan Takarazuka Revue, pada tahun 2008 menulis buku tentang pengalaman surealistik ke luar angkasa yang dialaminya 20 tahun lalu.

Kata Miyuki, jiwanya dibawa UFO ke Planet Venus. "Ketika tertidur, ruh saya terbang ke UFO berbentuk segitiga ke Venus," kata dia dalam buku berjudul 'Pengalaman Paling Aneh yang Saya Alami', seperti dimuat laman Japan Today.

"Tempat itu sangat indah dan berwarna hijau," kata Miyuki dalam bukunya.

Politisi Rusia, Kirsan Ilyumzhinov juga mengaku pernah jadi korban penculikan alien.

Dalam sebuah acara televisi yang dipandu Vladimir Pozner di Channel One, 26 April 2010, Ilyumzhinov mengaku dia mengabiskan beberapa jam di pesawat asing.

Mantan pemimpin Kalymkia, wilayah selatan Rusia ini menceritakan, pesawat alien mengunjungi apartemennya di pusat kota Moskow pada 18 September 1997.

Saat itu, dia sedang tertidur ketika mendengar seseorang memanggil namanya dari balkon apartemennya.

Ilyumzhinov mengaku dia lalu pergi ke luar, dan melihat pesawat ruang angkasa yang berbentuk setengah tabung yang agak transparan.

Politisi yang dikenal eksentrik ini mengaku dia lalu masuk ke dalam pesawat dan bertemu sosok manusia yang menggunakan pakaian luar angkasa berwarna kuning.

Namun, Ilyumzhinov mengaku tak bisa berkomunikasi dengan mereka. "Banyak yang bertanya pada saya, bahasa apa yang saya pakai untuk berkomunikasi dengan mereka. Tak ada.  Mungkin kontak kami saat itu lebih di level pertukaran pikiran."